Minggu, 12 Maret 2017

SEJARAH AYAM PETARUNG SHAMO JEPANG

               Ayam Shamo adalah jenis ayam petarung dari Jepang. Sedangkan orang Jepang lebih mengenalnya dengan sebutan O-Shamo. Pada abad 16 beberapa orang Jepang membawa beberapa ekor ayam petarung yang sangat mereka unggulkan. Ayam itu berasal dari suatu daerah di Thailand (Syam, Osamo). Diharapkan ayam petarung tersebut berkembang baik di daerah Jepang. Nah, berasal dari nama tempat diambilnya, maka ayam tersebut dinamakan ayam Shamo.

           Zaman dulu bangsa Jepang memang senang berpetualang ke penjuru dunia. Mencari makanan, emas dan hal-hal baru yang nantinya dibawa ke Jepang. Saat berkunjung ke semenanjung Asia di tenggara, mereka menemukan hal unik. Orang-orang di sana ternyata memiliki kebiasaan unik, yaitu sabung ayam. Orang Jepang melihat ayam orang Asia Tenggara itu kuat dan tangguh. Sementara di Jepang, saat itu ayam hanya dijadikan peliharaan untuk hiasan dan konsumsi.

             Berawal dari situ beberapa orang Jepang membawa ayam dari negeri yang mereka kenal dengan sebutan ‘Sham’. Di negeri mereka, di Jepang, ayam tersebut disilangkan agar menghasilkan hibrida ayam baru yang tangguh dan cocok dengan iklim Negara Jepang. maka lahirlah ayam Shamo seperti yang kita kenal sekarang ini. Di Jepang sendiri, ayam ini juga dikenal dengan sebutan king O-Shamo atau rajanya ayam aduan.

             Hal ini merujuk pada kemampuan bertarung ayam Shamo yang bahkan sudah lebih unggul dari nenek moyangnya yang berasal dari Sham. Sekarang di Jepang ayam Shamo sudah dijadikan patokan atau standar ayam petarung di sana. Perawakannya tinggi, ramping, dan kokoh. Ada ayam Shamo yang memiliki kualitas di bawah standar maka diketegorikan ke jenis ayam Shamo yang lain.

             Di Indonesia sendiri tidak diketahui kapan ayam Shamo mulai masuk. Sangat dimungkinkan masuk saat kolonial Jepang menduduki nusantara. Akan tetapi tidak ada bukti tertulis atau foto yang menunjukan hal itu. Dalam beberapa tahun belakangan saja ayam Shamo mulai dikenal di Indonesia. Hanya saja, harganya yang cukup mahal membuat tidak banyak orang yang memiliki ayam Shamo. Itulah singkat mengenai sejarah ayam Shamo.

1 komentar: