Sabtu, 11 Maret 2017

SEJARAH AYAM PETARUNG BIRMA / BURMA (MYANMAR)

Kawasan Asia tenggara dikenal memiliki beberapa ras ayam petarung unggulan. Selain ayam Bangkok, ada juga ayam petarung Myanmar atau Burma. Dilihat dari namanya saja, sudah tampak jelas bahwa ayam ini berasal dari Negara Myanmar. Pada awal abad 20, ayam Burma hampir dikatakan punah. Di Negara Myanmar sendiri sudah sangat sulit ditemukan. Padahal ayam Burma adalah ayam aduan yang unggul.
Pada tahun 1970an, beberapa spesies ayam Burma yang tersisa ditemukan kembali di Myanmar. Kamudian orang Myanmar mulai mengembangbiakkan ayam tersebut. Hingga saat ini populasi ayam Burma kembali naik. Ayam Burma dikenal memiliki kemampuan bertarung yang baik. Bahkan disebut dapat menandingi ayam petarung yang diklaim paling kuat saat ini, ayam Bangkok.
Ada yang mengatakan orang Myanmar mulai melakukan sabung ayam sejak awal abad 12. Tradisi itu dibawa dari Negara-negara terdekat seperti Tiongkok, India, dan Thailand. Mungkin disebabkan karena itu lah, ayam Burma berevolusi menjadi seekor ayam yang tangguh dalam bertarung.
Di Indonesia sendiri, ayam Burma mulai dikenal belum lama ini. Tidak seperti ayam Bangkok yang sudah lama terkenal, ayam Myanmar baru populer di Indonesia mulai tahun 2011. Orang pertama kali melihat ayam ini pasti menyangka bukanlah ayam petarung. Badannya kecil hanya seukuran ayam kampung biasa. Sehingga dianggap sulit untuk menandingi Bangkok sebagai ayam terkuat. Namun setelah ditarungkan, beberapa kali ayam Burma menang melawan Bangkok.
Hal ini membuat banyak orang keheranan. Ayam yang tidak terlalu besar itu bisa mengalahkan ayam yang badannya tinggi dan besar. Gaya bertarung ayam Burma memang unik sehingga susah sekali untuk ditaklukkan. Justru sering kali si Burma berhasil memenangkan pertarungan dengan ayam jenis lain.

Karakter bertarung dari ayam yang ekornya pendek ini adalah mranggal. Pukulannya kuat dan akurat sehingga dapat mengenai titik vital lawannya. Tubuhnya yang pendek membuat ayam Burma sering ngolong dengan ayam yang lebih tinggi. Akan tetapi saat akan diserang, si Burma dengan kakinya yang lincah mampu pergi menghindar.

1 komentar: